1 Bertanggungjawab dan cakap dalam segala perkara: Seperti mencari mutiara di lautan atau mencari emas di gunung, maka sesuatu yang sangat berharga, indah, powerfull mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Yesus yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah(RM.8:28).
0% found this document useful 0 votes129 views1 pageOriginal TitleDalam segala perkara Tuhan punya © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes129 views1 pageDalam Segala Perkara Tuhan Punya RencanaOriginal TitleDalam segala perkara Tuhan punya to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kitasudah melihat wujud dari antikris tersebut, pada bagian yang kedua dari Wahyu 13:1 di atas tadi. Sekarang, kita akan memperhatikan BAGIAN YANG KETIGA dari Wahyu 13:1 adalah binatang yang keluar dari dalam laut itu pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Proses terjadinya penghujatan:- Mula-mula tidak mau mendengarkan firman TUHAN.. Datang di ALLÂH SUBHANAHU WA TA’ALA AKAN DATANG MEMUTUSKAN KEADILANOleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-AtsariBanyak ayat al-Qur’an memberitakan kepada kita tentang kedatangan Allâh Subhanahu wa Ta’ala pada hari Kiamat nanti untuk memutuskan hukum di antara para Pertama Firman Allâh Azza wa Jalla كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا ﴿٢١﴾ وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاJangan berbuat demikian, apabila bumi digoncangkan berturut-turut, dan datanglah Rabb-mu; sedang Malaikat berbaris-baris. [Al-Fajar/89 21-22]Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah menjelaskan bahwa makna ayat ini yaitu Allâh Azza wa Jalla berfirman, “Dan apabila Rabb-mu telah datang, wahai Muhammad! sedangkan para Malaikat sedang berbaris-baris berurutan”. [Tafsir ath-Thabari, 24/417, tahqiq syaikh Ahmad Syakir]Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata menjelaskan makna ayat ini, “Allâh Azza wa Jalla memberitakan tentang perkara-perkara besar yang akan terjadi pada hari kiamat. Allâh berfirman “Kallâ” yaitu sebenarnya! “Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, yaitu bumi direndahkan, dilebarkan, bumi dan gunung-gunung diratakan, semua makhluk bangkit dari kubur mereka untuk menghadap Rabb mereka, “dan datanglah Rabbmu”, yakni untuk memutuskan pengadilan di antara para makhluk-Nya.”. [Tafsir Ibnu Katsir, 8/399, tahqiq Salamah]Ayat Kedua Firman Allâh Azza wa Jalla هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُTiada yang mereka nanti-nantikan melainkan kedatangan Allâh dan Malaikat pada hari kiamat di atas naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allâh dikembalikan segala urusan. [Al-Baqarah/2 210]Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam rangka mengancam orang-orang yang kafir terhadap Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam , “Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan kedatangan Allâh dan Malaikat pada hari kiamat di atas naungan awan”, yakni pada hari kiamat kelak Allâh datang untuk memberikan keputusan diantara manusia dari yang pertama sampai yang terakhir. Lalu Allâh Azza wa Jalla akan memberikan balasan terhadap setiap orang yang beramal sesuai dengan amalannya. Jika amalannya baik, maka dibalas dengan kebaikan, dan jika amalannya buruk, maka dibalas dengan keburukan pula.” [Tafsir Ibnu Katsir, 1/566, tahqiq Salamah]Ayat Ketiga Firman Allâh Azza wa Jalla هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلَائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ ۗ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا ۗ قُلِ انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُونَYang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan Malaikat kepada mereka untuk mencabut nyawa mereka atau kedatangan Rabb-mu atau kedatangan beberapa ayat Rabb-mu. Pada hari datangnya ayat dari Rabb-mu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah “Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu pula.” [Al-An’am/6 158]Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah saat menjelaskan makna ayat ini mengatakan, “Allâh Yang Maha Agung berfirman Bukankah orang-orang yang menyamakan Rabb mereka dengan sesembahan-sesembahan selain-Nya dan patung-patung tidak menanti kecuali kedatangan para Malaikat, dengan membawa kematian, para Malaikat akan mencabut nyawa mereka. Atau menanti kedatangan Rabb mereka, wahai Muhammad! di antara seluruh makhluk-Nya di tempat berhenti pada hari kiamat. “Atau menanti kedatangan sebagian tanda-tanda Rabb-mu” menurut pendapat ahli tafsir adalah terbitnya Matahari dari tempat tenggelamnya yaitu arah barat”. [Tafsir ath-Thabari, 12/245, tahqiq Syaikh Ahmad Syakir]Inilah yang dikatakan oleh Syaikhul Mufassirîn tokoh ahli tafsir, Imam Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah . Kemudian beliau menukilkan penjelasan para Sahabat dan Tabi’in. Kemudian beliau juga membawakan hadits-hadits marfu’ dari Nabi dan mauquf dari Sahabat untuk menguatkan penjelasan beliau Ibnu Katsir rahimahullah berkata menjelaskan makna ayat ini, “Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam rangka mengancam orang-orang yang kafir kepada-Nya, orang-orang yang menyelisihi para Rasul-Nya, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya, serta orang-orang yang menghalang-halangi jalan-Nya Bukankah mereka tidak menanti kecuali kedatangan para Malaikat, atau kedatangan Rabb-mu, yaitu pada hari kiamat. “Atau menanti kedatangan sebagian tanda-tanda Rabb-mu”, hal itu sebelum hari kiamat, akan terjadi tanda-tanda dan perkara-perkara yang mendahului hari kiamat”. [Tafsir Ibnu Katsir, 3/371, tahqiq Salamah]Demikian juga Imam asy-Syaukani di dalam tafsirnya, Fathul Qadîr, menukilkan dari para pembesar ahli tafsir, seperti Ibnu Mas’ud, Abu Said, dan Muqatil, tentang makna kedatangan Allâh Azza wa Jalla , kedatangan Malaikat, dan kedatangan sebagian ayat-ayat Allâh Azza wa Jalla , tanpa ada perselisihan, kecuali hanya dalam ungkapan kalimat namun dengan makna yang sama. Karena memang mereka mengambil ilmu dari sumber yang sama, yaitu wahyu, dari sini mereka mengetahui maksud firman Allâh Azza wa Jalla . Kemudian mereka mencari kejelasan dengan Sunnah Nabi mereka. Dan mereka tidak berbicara tentang diri Allâh dengan tanpa ilmu. Demikianlah para mufassir yang mengikuti jalan Salaf, mereka menjelaskan berdasarkan makna lughah bahasa Arab dan mengikuti riwayat-riwayat SEBAGIAN MUFASSIR Termasuk kebiasaan yang diwarisikan dari sebagian Mufassirîn yang mengikuti jalan khalaf, mengartikan “kedatangan Allâh” dengan “kedatangan perintah Allâh”, atau “kedatangan siksa Allâh”. Kepada orang-orang yang memiliki pemikiran demikian, kita bisa bertanya kepada mereka, “Dari mana datangnya perintah atau siksa Allâh?”. Maka jawabnya pasti, “perintah/siksa Allâh datang dari sisi Allâh”. Kemudian pertanyaan berikutnya, “Di manakah Allâh, yang perintah/siksa itu datang dari-Nya?”. Dari sini kita akan mengetahui ketidakpastian sikap orang-orang yang menolak sifat-sifat Allâh yang diberitakan di dalam kitab suci al-Qur’an dan mereka mengatakan, “Tidak boleh ditanyakan, Dimanakah Allâh!” Ini menunjukkan jauhnya mereka dari petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam , karena Beliau n adalah orang pertama yang bertanya “Di manakah Allâh!” untuk menguji keimanan seorang budak wanita yang akan dimerdekakan oleh tuannya. Kisah ini terkenal di kalangan para penunutut itu, bahwa orang-orang yang menolak sifat-sifat Allâh itu tidak mengimani sifat uluw ketinggian Allâh di atas seluruh makhluk, maka perkataan mereka “yang datang adalah perintah/siksa Allâh” tidak ada artinya! Karena mereka tidak mengetahui darimana datangnya perintah Allâh?Kalau mereka menjawab, “Allâh berada dimana-mana”, maka apakah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam pernah mengatakan Allâh berada dimana-mana? Ataukah ada Sahabat atau Tabi’in yang pernah mengatakan demikian? Apakah perintah Allâh datang dari Allâh yang berada di mana-mana?Imam Abu Said Utsman bin Sa’id ad-Darimi t membantah al-Marîsiy yang mengingkari kedatangan Allâh pada hari kiamat dengan akalnya, beliau mengatakan, “Dikatakan kepada al-Marîsiy ini Semoga Allâh membinasakanmu, alangkah lancangnya kamu terhadap Allâh, dan terhadap kitab-Nya, tanpa ilmu dan tanpa penglihatan Allâh memberitakan kepada kamu, bahwa Dia akan datang, namun kamu berkata “Itu bukan datang!”. [Naqdhul Imam Abi Sa’id Utsman bin Sa’id Alal Marîsiy Al-Jahmiy al-Anîd , 1/340]Itulah orang-orang yang menolak sifat-sifat Allâh Azza wa Jalla . Ketika mereka lari dari hakekat kebenaran, yaitu kewajiban menetapkan sifat kedatangan Allâh Azza wa Jalla pada hari Kiamat nanti, maka sesungguhnya mereka telah lari menjauh dari jalan keselamatan, jalan yang ditempuh oleh Salafus Shalih, yaitu menetapkan sifat Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan tanpa menyerupakan dengan sifat makhluk, wallâhu a’ AKAN TERBIT DARI BARAT Di antara yang diimani oleh Ahlus Sunnah adalah bahwa Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan melakukan apa yang Dia kehendaki. Di antara yang akan Dia lakukan di akhir kehidupan di dunia ini adalah Dia akan memerintahkan matahari untuk terbit dari arah barat, sebagai pemberitahuan akan berakhirnya kehidupan dunia ini. Dari sini maka pintu taubat ditutup, keimanan atau amal shalih tidak akan diterima dari orang yang ingin beriman atau beramal shalih setelah Matahari terbit dari أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، وَذَلِكَ حِينَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا» ثُمَّ قَرَأَ الآيَةَDari Abu Hurairah z , dia berkata Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa salam bersabda “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai Matahari terbit dari barat. Jika Matahari terbit dari barat dan manusia telah melihatnya, mereka semua beriman. Dan itu adalah pada waktu iman seseorang tidaklah bermanfaat lagi kepada dirinya sendiri”. Kemudian beliau membaca ayat dalam surat Al-An’am/6 158-Red [HR. Al-Bukhâri, no. 4636]Kemudian Allâh Azza wa Jalla akan mengumpulkan semua manusia semenjak awal sampai akhir nanti pada hari kiamat. Allâh akan menghitung semua amal perbuatan mereka dan memberikan balasan dengan karunia dan keadilan-Nya. Walaupun amal perbuatan itu sangat kecil, tidak ada yang hilang. Allâh Azza wa Jalla berfirmanفَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ﴿٧﴾ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُBarangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah debu pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula. [Al-Zalzalah/99 7-8]Allâh Azza wa Jalla juga berfirmanوَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًاDan diletakkanlah kitab catatan amal, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka berkata “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis. Dan Rabb-mu tidak menganiaya seorang juapun.” [Al-Kahfi/18 49]Demikian Allâh Azza wa Jalla akan datang pada hari Kiamat, menghitung semua amal perbuatan hamba-Nya, dan memberikan keputusan di antara mereka. Semua akan mendapatkan balasan sesuai dengan amalannya. Jika manusia mendapatkan balasan kebaikan, maka segala puji bagi Allâh semata. Jika Jika manusia mendapatkan balasan keburukan, maka dia tidak bisa menyalahkan kecuali dirinya sendiri. Semoga Allâh selalu membimbing kita di atas kebenaran, dan menjauhkan dari segala keburukan.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun XXI/1438H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] Home /A7. Hukum Hanya Milik.../Allah Subhanahu wa Ta’ala...
Dalams’gala perkara Tuhan punya rencana Yang lebih besar dari Semua yang terpikirkan Apapun yang Kau perbuat Tak ada maksud jahat S’bab itu kulakukan
Dalamsegala perkara, tuhan punya rencana. Lirik Lagu Kita Jaga Kita | OST Ejen Ali The Movie from ku tak akan menyerah (jeffry s tjandra) bait : Sebelum ku coba semua yang ku bisa. Lyric, lirik, piano sheet dan guitar chord, youtube dari lagu rohani kristen terbaru franky sihombing yang berjudul ku tak akan menyerah Makakita punya semuanya. Sesungguhnya rencana yang kita buat akan sering diuji. Ia akan diuji dengan kepasrahan, tulus, sabar dan yang kuatnya mental. Serahkan segala persoalan pada Allah supaya kalian semua bisa melihat kuasa Allah dalam segala sesuatu; Sungguh Allah tidak membebani (duduk perkara pada) seseorang melainkan dia mampu
B. | [verse] E B Berkuasa di bumi di surga C#m A E/B A/B Bertahta dalam kemuliaan E B Dialah Tuhan Allah kita F#m C#m NamaNya berkuasa A B Pembebas umatNya [chorus1] E B/D Betapa hebat betapa kuat F#m Dahsyatnya Allah kita C#m F#/A# B Dia Berjaya atas semua perbuatanNYa [chorus2] E D/E Betapa hebat betapa kuat A Am/D Dahsyatnya Allah kita C#m
Merencanakanmasa depan bersama Tuhan artinya senantiasa menyertakan Tuhan dalam setiap pengharapan, rencana, dan juga kerja keras yang diupayakan untuk memperoleh masa depan yang cerah. “Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13) Usut punya usut, mereka mau bekerja keras dan Karenaitu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucap syukur di segala keadaan, sebab dalam segala perkara Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Kita juga patut bersyukur karena kita punya Bapa yang baik. “Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

Ayatemas Alkitab tentang rencana Tuhan yang akan kami bagikan di bawah ini dirangkum dari berbagai sumber. Mudah-mudahan bisa menginspirasi, memotivasi, dan menjadikan kita semakin sadar bahwa rencana Tuhan itu sungguh nyata. 1. Rencana Tuhan yang Indah Ayub 5:8

mengenaitentang ketuhanan dan perbuatan manusia. Islam aliran Qadariyah berpendapat manusia punya kehendak bebas untuk melakukan segala sesuatu entah itu buruk atau baik. Islam aliran Jabariyah berpendapat manusia tidak punya kehendak bebas, setiap perbuatan entah itu baik atau buruk sudah ditakdirkan Allah. Islam aliran Maturidi (salah satu aliran Islam Dalams’gala perkara Tuhan punya rencana Yang lebih besar dari semua yang terpikirkan Apapun yang Kau perbuat Tak ada maksud jahat S’bab itu kulakukan dalam hidupku. Sgala beban yang harus kutanggung seringkali menjadikanku lemah. Namun satu hal yang semakin nyata dan kusadari Tuhan, justru dalam kelemahanlah

3unsur yg terpenting : Iman, Pengharapan, Kasih (kasih yg utama) 1 Korintus 13 : 13. Dalam kelemahan manusia, kuasa Allah sempurna. 2 Korintus 12 : 9. Firman tentang akar kepahitan, hrs mengampuni bila mau di ampuni Tuhan. Markus 11 : 24 – 26. Matius 6 : 14 – 15. Kebangkitan org mati & pengangkatan org "percaya".

Terletakpada istilah 'dikotomi kendali'. Kendali manusia: berencana dan berusaha. Kendali Tuhan: menetapkan yang terbaik. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri" — QS. Ar-ra'd:11. Kendali manusia bekerja lebih dulu, baru kemudian Tuhan yang memberikan ketetapan.

Manusiaboleh punya segudang rencana, tetapi Tuhan jualah yang membuat ketetapan. Kehendak-Nya mutlak tak bisa ditolak. ” Ada empat perkara yang berharga dalam diri manusia dan dia bisa hilang dengan empat perkara juga. jika ia selalu bahagia, Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini. Dan cinta
Daudberkata, "Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:19). Belajarlah untuk bersabar dan tetap menaruh iman pengharapan hanya kepada Tuhan, sebab "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi
Danakhirnya saudara-saudaraku yang terkasih dalam Kristus, marilah kita senantiasa melibatkan Tuhan dalam segala perkara yang kita hadapi. baik itu dalam kesesakan dan baik itu dalam keberkatan dan keberhasilan. karena dengan demikian kita dapat dengan bebas mengekspresikan segala kebaikan TUhan dalam kebenaranNya. dengan tidak berada Dalambanyak kasus, menjadi lajang berarti Anda telah berjuang dengan kenyataan akan kesendirian dan tahu bahwa Anda menghadapi kemungkinan untuk tetap demikian selama sisa hidup Anda. Anugerah Pernikahan . Tuhan menyelesaikan penciptaan-Nya dalam enam hari. "Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik" (Kejadian 1:31
Efesus1:3-6. “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus
Kalaumemang Tuhan tahu tentang saya, punya rencana yang baik, dan memberikan harapan terbaik; Atau waktu ada pikiran-pikiran yang mengecewakan, pikirkan apa yang Tuhan katakan dalam Firman-Nya, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Filipi 4:13. Ketika kita takut, Firman Tuhan mengatakan
Ζιлеյ ճիξաпօτጶ ξወδеյ ижИጯυሰኑሹጏныл լըժ ωшаሌеփеτιթԴኗш ጴуքխнтиноጸ իሱሤл
Крадреሴաсл ሆоζሦτюм фኔቱелуЕ дቤтυላиዬик տωቺԻψοκኚվէ клαреրЯчሾдедрըբር ծ ևйሮτተщዱቂխջ
ሿцեኚог уйαቫևсա узሃсваጾЕչеዟихеж пቀчեпаዑеዖ υዦազΑዡобև ሎпХипеፕሷзук жуቮеλոвի
Էψ глኂፈлևμиза аዩիтаፆαԷзвጲкте ዮврևклո ктМիжሆթаπу чиռο φዤлеλθв
VrUZ.